Nama dan alamat e-mail ratusan intel Amerika Serikat secara mengejutkan dimuat dalam sebuah situs web. Data-data bersifat rahasia itu diduga diperoleh peretas dari daftar keanggotaan internal sebuah organisasi keamanan nasional yang prestisius.
Dilansir dari laman MSN pada Sabtu 17 September 2011, kemampuan peretas dalam mencuri data dari Aliansi Keamanan Nasional dan Intel (INSA) ini menjadi contoh pembuktian kemampuan peretas yang sudah tinggi. Mereka bisa menembus tingkat pengamanan situs web dari organisasi-organisasi yang mengklaim sangat paham tentang keamanan web.
Kepala INSA Ellen McCarthy mengonfirmasi bahwa dalam beberapa hari setelah nama dan alamat e-mail ratusan intel dibobol, data itu sudah dimuat dalam situs Cryptome.org. Laman berisi data itu diberi tajuk 'Sarang Mata-Mata Resmi dan Mata-Mata Perusahaan INSA'.
"Saya merasakan sama seperti korban pencurian data yang lain. Saya merasa diperlakukan tidak adil," ujar McCarthy, yang juga mantan intel top Pentagon.
John Young selaku pemilik Cryptome menyangkal keterlibatannya dalam proses peretasan komputer INSA. Ia mengaku bahwa data didapatkannya dari sebuah sumber yang tidak diketahuinya.
Sedikitnya 95 nama intel top AS beserta alamat email mereka dimuat dalam situs. Bahkan, pada beberapa nama, nomor telepon kantor dan nomor telepon pribadi juga ikut dicantumkan.
Mengenai hal ini, McCarthy hanya menyatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pekan lalu, "Zaman sekarang, tiada hari tanpa mendengar berita peretasan situs milik perusahaan atau milik pemerintah. Dunia maya telah menjadi tempat menyerang multi dimensi, di mana aset ekonomi dan keamanan yang penting telah diekspos pada ancaman yang signifikan."
Ia juga menambahkan, para intel yang informasinya dimuat tidak akan senang dengan hal ini. Pihak Cryptome sendiri berkata, "Semua mata-mata tidak akan mengikuti organisasi apa pun menggunakan identitas asli mereka". (art)• VIVAnews
Dilansir dari laman MSN pada Sabtu 17 September 2011, kemampuan peretas dalam mencuri data dari Aliansi Keamanan Nasional dan Intel (INSA) ini menjadi contoh pembuktian kemampuan peretas yang sudah tinggi. Mereka bisa menembus tingkat pengamanan situs web dari organisasi-organisasi yang mengklaim sangat paham tentang keamanan web.
Kepala INSA Ellen McCarthy mengonfirmasi bahwa dalam beberapa hari setelah nama dan alamat e-mail ratusan intel dibobol, data itu sudah dimuat dalam situs Cryptome.org. Laman berisi data itu diberi tajuk 'Sarang Mata-Mata Resmi dan Mata-Mata Perusahaan INSA'.
"Saya merasakan sama seperti korban pencurian data yang lain. Saya merasa diperlakukan tidak adil," ujar McCarthy, yang juga mantan intel top Pentagon.
John Young selaku pemilik Cryptome menyangkal keterlibatannya dalam proses peretasan komputer INSA. Ia mengaku bahwa data didapatkannya dari sebuah sumber yang tidak diketahuinya.
Sedikitnya 95 nama intel top AS beserta alamat email mereka dimuat dalam situs. Bahkan, pada beberapa nama, nomor telepon kantor dan nomor telepon pribadi juga ikut dicantumkan.
Mengenai hal ini, McCarthy hanya menyatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pekan lalu, "Zaman sekarang, tiada hari tanpa mendengar berita peretasan situs milik perusahaan atau milik pemerintah. Dunia maya telah menjadi tempat menyerang multi dimensi, di mana aset ekonomi dan keamanan yang penting telah diekspos pada ancaman yang signifikan."
Ia juga menambahkan, para intel yang informasinya dimuat tidak akan senang dengan hal ini. Pihak Cryptome sendiri berkata, "Semua mata-mata tidak akan mengikuti organisasi apa pun menggunakan identitas asli mereka". (art)• VIVAnews
Comments
Post a Comment