Sebuah yayasan di Amerika Serikat memberikan hadiah masing-masing sebesar US$500.000 atau sekitar Rp4,5 miliar kepada 22 warga yang dinilai jenius. Para jenius ini adalah profesional yang bekerja di berbagai bidang, mulai dari wartawan hingga pelatih olah raga.
Seperti diberitakan oleh kantor berita Reuters, Selasa 20 September 2011, program pembagian uang tunai secara cuma-cuma ini telah dilakukan oleh Yayasan John D. and Catherine T. pada lima tahun sekali sejak 1981. Yayasan ini dilaporkan telah membagikan uang kepada 850 profesional dengan tujuan untuk membantu pekerjaan mereka di masa depan.
Para penerima bantuan adalah ilmuwan, akademisi, seniman, aktivis, dan profesional lainnya dari berbagai bidang. Tahun ini terdapat 22 orang yang menerima penghargaan.
Penerima hadiah termuda adalah Shwetak Patel, 29 tahun, seorang ilmuwan komputer dari Universitas Washington, Seattle. Dia adalah penemu sistem sensor murah untuk memonitor penggunaan listrik untuk skala rumah tangga. Sedangkan penerima hadiah tertua adalah Ubaldo Vittali, 67 tahun, seorang pengrajin perak di Maplewood, New Jersey. Dia diganjar hadiah atas karya peraknya yang indah dan orisinil.
Penerima hadiah lainnya adalah Kevin Guskiewicz, 45, seorang pelatih olahraga di Universitas North Carolina, Chapel Hill, karena telah mengembangkan perawatan, diagnosis dan pencegahan geger otak pada permainan rugby.
Seorang jurnalis Peter Hessler, 42 tahun, mendapatkan hadiah karena menulis secara intensif soal reformasi di tubuh pemerintahan dan masyarakat China. Penyiar radio, Jad Abumrad, 38 tahun, mendapatkan hadiah ini karena membawakan gagasan-gagasan brilian kepada para pendengarnya di seluruh AS.
Penerima hadiah lainnya adalah seniman musik, arsitek, pengacara sipil, sejarawan, dan penyair. Para pemenang ditentukan oleh komite yang tidak disebutkan siapa saja anggotanya. Bahkan, para penerima juga tidak pernah tahu mereka pernah dinominasikan untuk mendapatkan hadiah tersebut.
"Ini adalah tahun yang penuh perubahan dan tantangan luar biasa, dan kami sekali lagi diingatkan adanya individu-individu berpotensi melakukan perubahan di dunia dan membentuk masa depan," kata Presiden Yayasan John D. and Catherine T., Robert Gallucci. (eh)
• VIVAnews
Comments
Post a Comment