Para peneliti berhasil menciptakan sebuah baterei mikroskopik.  Meskipun ukurannya kecil, baterei ini dapat menyimpan energi yang lebih  besar dan dapat digunakan untuk alat-alat elektronik berukuran kecil,  seperti sensor yang digunakan untuk memantau sel tunggal.  Baterei ini  saking kecilnya, jika dibandingkan dengan baterei AAA, baterei memiliki  ukuran 60.000 lebih kecil. Dengan lemar 150 nanometer, baterei ini  bahkan enam kali lebih tipis daripada sebuah bakteri.
Para peneliti yang berhasil menciptakan baterei ini adalah para  peneliti dari Rice University. Mereka mengatakan baterei ini memiliki  kemampuan baterei dan sebuah superkapasitor. Superkapasitor, kata  mereka, dapat menghasilkan lebih banyak energi daripada baterei.
Baterei berukuran kecil ini terbuat dari sekumpulan ribuan array.  Setiap baterei tersebut adalah sebuah nanowire atau kabel berukuran  nano, dengan satu ujung yang berfungsi sebagai elektroda negatif dan  ujung lainnya berfungsi sebagai elektroda positif.
Para peneliti tersebut mengatakan, baterei ini masih belum siap untuk  diedarkan di publik. Mereka mengaku masih perlu banyak perbaikan,  terutama masalah lifetime battery. Baterei ini untuk saat ini hanya  dapat bertahan selama 20 pengisian ulang. Mereka berharap sebelum di  lepas ke pasaran, permasalahan tersebut dapat diatasi terlebih dahulu.
Comments
Post a Comment